Monday, July 4, 2011

kuliah untuk apa?

ini lah kegiatan sebenarnya perkuliahan d3 teknik mesin, sedikit perkuliahan banyak asistensi, perkuliahan hanya 1/2 (setengah) semester dan sisanya asistensi yang tidak jelas waktunya. dalam 1 (satu) hari kita bisa menunggu dosen mulai pagi sampai sore hanya untuk asistensi yang tidak jelas kabarnya, waktu kita terbuang sia-sia hanya untuk menunggu dosen, ketika kita menghadap dosen dengan penuh harap tetapi kata-kata yang keluar dari mulutnya "besok saja saya capek", "tahun depan!", atau "tidak!".

apa kita tidak capek menunggu?iya kalau kita ngekos bisa pulang dulu istrahat bentar. dan lebih ironisnya lagi kata-kata sakti dosen itu terulang-ulang kembali padahal jatah asistensi tinggal beberapa hari, meski dosen tersebut telah membuat jadwal asistensi (mungkin dibuat agar terlihat formal dan profesional) nyatanya jadwal tersebut hanyalah pemanis dinding lab.


asistensi termaut -> 1 semester ditentukan oleh asistensi 10 menit, hanya datang pada asistensi itu kita bisa lulus kuliah dan yang tidak datang pada saat itu jangan harap bisa lulus. dan alhasil banyak yang tidak lulus bagaimana tidak saat itu hari terakhir perkuliahan (pagi hari) dan dosen tersebut telah me judge mahasiswa tidak ada yang lulus dan semua dikasih nilai "E" (nilai E di kampus saya itu seperti kacang goreng, obral) tetapi pada saat sekitar jam 3 kurang 15 (14.45) dosen tersebut berkata "ayo asistensi saya tunggu sampai jam 3 (15.00)" betapa beruntungnya teman-teman saya yang kos dan masih ada dikampus mereka lulus semua tanpa melihat nilai, yang semula E jadi C, D jadi BC dll. rumah saya yang jauh dari kampus jika ditempuh dengan kecepatan 80km/jam membutuhkan waktu sekitar 1/2 jam (setengah jam). kenapa saya tidak standby di kampus sore itu?buat apa menunggu disana waktu itu?kalau paginya itu dosen tersebut sudah bilang "semua saya kasih E".

ini yang membuat saya tidak suka dengan kampus ini, kampus eksak (ipa) tapi semua dosennya subjektif nilai dibuat suka-suka mereka, dipikir kuliah tidak mengeluarkan uang?tidak menghabiskan waktu?

saya merasa di blacklist dari dosen-dosen, "SAYA BUKAN ANGGOTA HIMA, SAYA TIDAK PERNAH MAIN KE HIMA, SAYA HAMPIR DIBOIKOT TEMAN-TEMAN KARENA SAYA TIDAK SETUJU AKAN ADANYA CHAMP ILEGAL, SAYA BUKAN TERORIS HANYA KARENA BERJENGOT DAN SAYA HANYA MAHASISWA BIASA YANG INGIN MENCARI ILMU DI KAMPUS PERJUANGAN"

nilai semester 6 saya penuh dengan nilai D dan E.
saya sangat-sangat yakin dengan kemampuan saya dan saya mengenal betul kemampuan teman-teman saya. teman saya yang tidak mengikuti kuis dan tidak pernah hadir kuliah lulus dengan nilai cukup memuaskan sedangkan saya yang yakin akan yang saya lakukan itu benar ternyata hanya mendapat nilai D yang saya tidak tahu dari mana asal nilai tersebut. saat asistensi pun saya selalu menjawab dengan benar dan laporan diterima, ujian saya anggap bisa walau tidak semua.

kenapa tidak komplain dengan nilai?seperti yang saya ceritakan tadi, semua nilai itu subjektif (tapi mereka dengan bangga mengatakan saya tidak akan melihat orang dalam menilai). ketika kita komplain dan sang dosen menunjukan hanya nilai saya (emang benar tidak lulus), tapi yang saya harap bukan hanya nilai kita yang ditunjukan tapi nilai semua mahasiswa agar menunjukan itu nilai objektif atau subjektif, agar kita tahu bahwa si A ini juga sebenarnya tidak lulus tapi diluluskan tetapi saya kenapa tidak diluluskan (saya tahu posisi teman-teman pasti sama dengan saya, bahkan pada saat ujian tidak mengerjakan dengan benar tapi mereka lulus).

saya bukan pecundang yang menyebarkan fitnah atau berita tidak berdasar...
jika anda-anda (dosen d3 teknik mesin) mencari saya...
saya NRP: 2108030047
teserah anda mau menjadikan saya target, tidak meluluskan saya sampai saya DO dan sebagainya itu teserah anda

semoga semua dosen di dunia dapat mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan dan mempertanggungjawabkan nilai yang diberikan untuk mahasiswanya...

amien...

mahasiswa meniru/mencontoh dosen tapi apa yang akan ditiru...?

No comments:

Post a Comment