Siapa yang tidak mengenal Sapu Angin? Mobil irit karya mahasiswa Teknik Mesin ITS ini memang fenomenal. Berbagai penghargaan pun telah diraih oleh mobil yang telah mencapai seri keenam ini.
Rupanya, prestasi Sapu Angin ini tak hanya menjadi kebanggaan. Tetapi juga mampu menginspirasi mahasiswa Jenjang D3 Teknik Mesin ITS untuk menghasilkan karya.
Naga Geni, namanya. Saat ini, mobil tersebut memang masih dalam tahap pembuatan. Meski terinspirasi, Naga Geni dan Sapu Angin bergerak pada ranah yang berbeda.
Sebenarnya, pembuatan mobil ini adalah bagian dari program kerja Departemen Riset dan Teknologi (Ristek) Himpunan Mahasiswa D3 Mesin ITS. Ahmad Rusdianyah menjelaskan bahwa selama ini D3 Teknik Mesin belum memiliki program riset. ”Sehingga diawali tahun ini,” terang mahasiswa yang akrab disapa Didin ini.
Meski merupakan bagian dari himpunan, pembuatan Naga Geni ini mempunyai tim sendiri. Departemen Ristek telah membuka open rekrutmen. Bahkan saat ini jumlah tim telah mencapai 20 mahasiswa lintas angkatan.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa Naga Geni ini diciptakan sebagai mobil listrik. Artinya, energi penggerak paling besar berasal dari energi listrik. Sehingga Naga Geni akan mempunyai baterai penyimpan.
Saat ini pembuatan Naga Geni telah mencapai 50 persen. Proses penyelesaian diperkirakan akan memakan waktu enam bulan ke depan.
Meski begitu, Naga Geni ini telah masuk uji coba. Bahkan, saat uji coba mobil ini sempat mengalami tabrakan. ”Sistem pengereman kala itu masih bermasalah,” ujarnya.
Lebih dari itu, Naga Geni ini juga diproyeksikan akan lebih hebat. Pasalnya, anggota tim telah merancang Naga Geni tidak hanya mengandalkan energi listrik saja. ”Kami merencanakan untuk menambahkan solar sell, wind power sebagai energi penggerak tambahan,” ujar Edo Edgar Santoso Putra, salah satu anggota tim.
Yang lebih menarik, pembuatan mobil Naga Geni ini ternyata membawa keberuntungan bagi mahasiswa. Pasalnya, mobil ini menjadi ladang ide bagi mahasiswa untuk membuat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tak hanya itu, Naga Geni ini juga menjadi ladang TA bagi mahasiswa D3 Mesin tingkat akhir.
Tak ada masalah dengan hal tersebut. Didin mengungkapkan jika semakin banyak yang membantu, maka proyek Naga Geni akan cepat selesai.
Pembuatan Naga Geni ini tenyata mendapat dukungan dari pihak birokrasi. Fasilitas laboratorium pun disediakan untuk keperluan pembuatan mobil Naga Geni ini. Pun demikian dengan dosen pembimbing.
Hanya saja, dana masih menjadi hambatan dalam pembuatan Naga Geni. Tak jarang, anggota tim harus mengeluarkan dana pribadi. Selain itu, sokongan peralatan juga masih minim. ”Untuk alat, harus bergantian juga,” lanjut Edo.
Meski begitu, baik Didin, Edo maupun tim Naga Geni optimis mampu menyelesaikn pembuatan mobil ini tepat waktu. Mobil ini pun direncanakan akan mengikuti lomba di Politeknik Negeri Bandung (Polban), Oktober mendatang. (rani)
http://www.youtube.com/watch?v=OT0_nRmw50c
sumber: http://bem.its.ac.id/d3-mesin-its-siap-ciptakan-naga-geni/